Industri Manufaktur Dan Mengapa Harus ACCURATE ?
Industri manufaktur furniture berskala ekspor saat ini semakin berkembang dan juga kompetisi antar sesama pelaku usaha juga semakin besar, hal ini tentu saja membuat daya saing ke arah yang positif akan kwalitas produk serta pemasaran semakin besar.
Hal tersebut di atas tentu saja harus di dukung oleh administrasi yang baik bagi setiap perusahaan, tidak hanya melihat seberapa baik kwalitas produk jadi yang di hasilkan atau seberapa banyak produk jadi yang berhasil di ekspor ke luar negeri, akan tetapi harus juga di lihat seberapa besar cost yang telah perusahaan keluarkan untuk mendapatkan itu semua.
Sebagai contoh kasus berdasarkan pengalaman saya bekerja sebagai Accounting Manager di sebuah perusahaan furniture, misal Perusahaan A pada bulan berjalan berhasil mengirim 30 container produknya ke luar negeri dengan cost sebesar Rp.2.850.0000.000 dan mendapatkan profit sebesar Rp. 125.000.000, sementara Perusahaan B hanya mendapatkan profit sebesar Rp.110.000.000 pada bulan berjalan dengan cost Rp.1.275.000.000.
Dari contoh kasus di atas jelas Perusahaan B lebih baik dari Perusahaan A karena dapat memaksimalkan profit yang di dapat berbanding cost yang di keluarkan, hipotesa sementara yang muncul antara lain :
Variabel - variabel penyebab timbulnya selisih / varian dapat di ketahui dengan pasti, sehingga pihak manajemen perusahaan dapat menganalisa dan mengambil keputusan yang tepat di periode berikutnya.
Hal tersebut di atas tentu saja harus di dukung oleh administrasi yang baik bagi setiap perusahaan, tidak hanya melihat seberapa baik kwalitas produk jadi yang di hasilkan atau seberapa banyak produk jadi yang berhasil di ekspor ke luar negeri, akan tetapi harus juga di lihat seberapa besar cost yang telah perusahaan keluarkan untuk mendapatkan itu semua.
Sebagai contoh kasus berdasarkan pengalaman saya bekerja sebagai Accounting Manager di sebuah perusahaan furniture, misal Perusahaan A pada bulan berjalan berhasil mengirim 30 container produknya ke luar negeri dengan cost sebesar Rp.2.850.0000.000 dan mendapatkan profit sebesar Rp. 125.000.000, sementara Perusahaan B hanya mendapatkan profit sebesar Rp.110.000.000 pada bulan berjalan dengan cost Rp.1.275.000.000.
Dari contoh kasus di atas jelas Perusahaan B lebih baik dari Perusahaan A karena dapat memaksimalkan profit yang di dapat berbanding cost yang di keluarkan, hipotesa sementara yang muncul antara lain :
- Apakah harga jual produk jadi Perusahaan A lebih rendah dari Perusahaan B ?
- Apakah Perusahaan A sudah membuat produk jadi sesuai standard cost perusahaan ?
- Kalaupun ternyata produk jadi yang di hasilkan Perusahaan A tidak sesuai dengan standard cost, variabel - variabel apakah yang mempengaruhi hal tersebut ?
Variabel - variabel penyebab timbulnya selisih / varian dapat di ketahui dengan pasti, sehingga pihak manajemen perusahaan dapat menganalisa dan mengambil keputusan yang tepat di periode berikutnya.